Jumat, 04 Oktober 2013


Penelitian Eksperimen dan Non-Eksperimen
I.         PENDAHULUAN
Penelitian adalah suatu proses yang dilakukan peneliti yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui prosedur ilmiah yang telah ditentukan. Dalam prosedur tersebut terdapat suatu langkah inti dan yang paling penting yaitu mengumpulkan data. Data itulah yang merupakan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Oleh karenanya pengumpulan data merupakan inti dari kegiatan penelitian yang sebenarnya. Salah satu metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Penelitian eksperimen tidak hanya dilakukan pada bidang sains, tetapi sekarang bisa juga digunakan dalam bidang ilmu sosial, humaniora, termasuk pendidikan, kurikulum dan pembelajaran. Disamping adanya metode eksperimen ada juga metode penelitian yang non-eksperimen. Data yang didapatkan dari penelitian non-eksperimen ini berdasarkan data yang sebenarnya (apa adanya) tanpa adanya manipulasi suatu data. Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen dan penelitian non-eksperimen, dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian eksperimen dan penelitian non-eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Pengertian Penelitian Eksperimen dan Penelitian Non-Eksperimen ?
B.     Apa Saja Jenis-Jenis dari Penelitian Eksperimen dan Penelitian Non-Eksperimen ?
C.     Bagaimana Perbedaan dan Persamaan antara Penelitian Eksperimen dan Non-Eksperimen ?

III.   PEMBAHASAN
A.     Pengertian Penelitian Eksperimen dan Non-eksperimen
1.      Penelitian Eksperimen
Menurut  Yatim Riyanto (1996: 28-40) penelitian eksperimen merupakan penelitian sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulan, treatment  atau kondisi-kondisi eksperimen, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut. Dalam penelitian eksperimen, kontrol yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan, agar mendapatkan faktor-faktor yang benar-benar murni dari faktor-faktor yang dimanipulasi tadi. Penelitian eksperimen bertujuan :
1)      Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
2)      Memprediksi kejadian atau peristiwa didalam latar eksperimen.
3)      Menarik generalisasi hubungan antar variabel.[1]
Penelitian eksperimen (eksperiment research) merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat.[2] Dalam penelitian eksperimen terdapat  variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas biasanya merupakan variabel yang dimanipulasi secara sistematis. Dibidang pendidikan diidentifikasi sebagai variabel bebas diantaranya termasuk metode mengajar, macam-macam penguatan (reinforcement),  frekuensi penguatan, sarana-prasarana pendidikan, lingkungan belajar, materi belajar jumlah kelompok belajar, dan sebagainya. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel terikat tergantung dari variabel bebas. Yang sering dikelompokkan sabagai variabel terikat dibidang pendidikan, misalnya hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian siswa dan sebagainya.[3]
2.      Penelitian Non-eksperimen
Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervensi) peneliti.[4]  Misalnya, penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduran rasa tanggung jawab.
B.       Jenis-Jenis Penelitian Eksperimen dan Penelitian Non-eksperimen
1.      Jenis Penelitian Eksperimen
Ada beberapa variasi atau jenis dari penelitian eksperimen, yaitu :

a.       Penelitian Pra-Eksperimen (Weak Eksperiment)
Penelitian pra eksperimen adalah penelitian eksperimen yang hanya mempergunakan kelompok eksperimen saja, tanpa kelompok kontrol (pembanding) sampel subyek dipilih seadanya tanpa mempergunakan randomisasi. Rancangan pra-eksperirnen yang sederhana ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Model ini sebaiknya hanya digunakan untuk penelitian latihan. Tidak digunakan untuk penelitian tesis, disertasi atau penelitian-penelitian yang hasilnya digunakan untuk penentuan kebijakan, pengembangan ilmu dan sejenisnya.
b.      Penelitian Eksperimen Murni (True Eksperiment)
Dalam eksperimen murni (true eksperiment) pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok  kontrol. Subjek-subjek yang diteliti dalam kedua kelompok tersebut diambil secara acak apabila subjek-subjek tersebut memiliki karakteristik yang sama. Dalam pelaksanaan penelitian, kesamaan karakteristik subjek tersebut memang dibuat sama atau disamakan. Penyamaannya dilakukan melalui pengujian, umpamanya pengujian kecerdasan, bakat, kecakapan, ketahanan fisik dll.[5]
Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Contoh penelitian eksperimen murni adalah Penelitian untuk menyelidiki efek program pencegahan penyalahgunaan obat terhadap sikap murid-murid SLTP, dengan menggunakan kelompok eksperimen (yang diperkenalkan dengan program itu), dan kelompok kontrol (yang tidak diperkenalkan dengan program itu), dan dengan menggunakan rancangan pretest-posttest dimana hanya separuh dari murid-murid itu cara random menerima pretest untuk menentukan seberapa besarnya perubahan sikap itu dapat dikatakan oleh pretesting atau oleh program pendidikan.[6]
c.       Penelitian Eksperimen Semu (Quasy Eksperiment)
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari eksperimen murni, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.[7] Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraaan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Contohnya: Penelitian untuk menyelidiki efek dua macam cara menghafal dalam menghafal suatu daftar kata-kata asing pada empat buah SMU pada menempatan murid-murid pada perlakuan secara random atau mengawasi waktu-waktu pelatihannya secara cermat.[8]
d.      Penelitian Eksperimen Subjek-Tunggal
Dalam penelitian eksperimen subjek-tunggal, subjek  atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Nama subjek tunggal juga diambil dari cara hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Pendekatan eksperimen dalam subjek-tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dalam perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut. [9]
2.      Jenis Penelitian Non-Eksperimen
Adapun jenis dari penelitian non-eksperimen yaitu :
a.       Penelitian Deskripsi
Penelitian deskripsi merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek dengan sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119). Penelitian ini juga disebut sebagai non-eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskripsi, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (West, 1982). Tujuan utama penelitian ini menggamabarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
b.      Penelitian Survey
Penelitian survey sebenarnya merupakan salah satu dari jenis penelitian deskriptif (Cohen dan Nomion, 1982). Penelitian survey merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting yaitu:
1)      Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu.
2)      Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan.
3)      Menetukan hubungan sesuatu yang hidup diantara kejadian spesifik.
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang yang terhadap topik atau isu-isu tertentu.
c.    Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.
Penelitian tindakan merupakan mengembangan penelitian terpakai atau apllied research, dalam hal ini peneliti bersifat sebagai :
1)      Pemeran aktif kegiatan pokok.
2)      Agen perubahan atau agent of change,
3)      Subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan secara terencana oleh peneliti.
d.   Penelitian Ex-postfacto
Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika memungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya.[10]
e.    Penelitian korelasional
Penelitian korelasional adalah menelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel denga variabel lain. Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel prediktor atau variabel bebas, sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel kriteria atau variabel terikat. Penelitian korelasional merupakan salah satu bagian penelitian expostfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi.
f.     Penelitian kausal komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Penelitian kausal-komparatif merupakan jenis penelitian expostfacto, yaitu bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami. Semua kejadian yang dipersoalkan sudah berlangsung lewat, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen.[11]
C.     Perbedaan dan Persamaan antara Penelitian Eksperimen dan Non-eksperimen
1.      Perbedaan penelitian eksperimen dan non-eksperimen
Perbedaan
Eksperimen
Non-eksperimen
Tujuan
Meneliti pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding kelompok lain dengan menggunakan perlakuan yang berbeda.
Meneliti keadaan suatu ciri atau kelompok tertentu tanpa adanya perlakuan.
Karakteristik
Memanipulasi atau adanya treatment, mengontrol variabel.
Apa adanya, tidak ada kontrol variabel.
Jenis penelitian
Kuantitatif
Kualitatif

2.      Persamaan penelitian eksperimen dan non-eksperimen
Persamaan antara penelitian eksperimen dengan eksperimen non-eksperimen adalah sama-sama melakukan observasi dan meneliti suatu keadaan tertentu untuk mengetahui tentang peristiwa tertentu.

IV.   PENUTUP
A.  KESIMPULAN
1.      Penelitian eksperimen (eksperimen research) merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat.
2.      Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervensi) peneliti.
3.      Penelitian eksperimen dibagi atas tiga jenis, yaitu:
a.       Penelitian pre eksperiment adalah penelitian eksperimen yang hanya mempergunakan kelompok eksperimen saja, tanpa kelompok kontrol (pembanding) sampel subyek dipilih seadanya tanpa mempergunakan randomisasi.
b.       Eksperimen murni (true eksperimen) yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
c.       eksperimen semu (quasy eksperimen) yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraaan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan esperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
d.      eksperimen subjek tunggal untuk meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dalam perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut.
e.       Adapun jenis penelitian non-eksperimen yaitu : penelitian deskripsi, penelitian survey, penelitian tindakan, penelitian ex-postfacto, penelitian korelasional dan penelitian kausal komparatif.
f.       Perbedaan antara penelitian eksperimen dengan penelitian eksperimen dengan non eksperimen dibedakan berdasarkan tujuan, karakteristik dan jenis penelitiannya. Adapun persamaannya adalah sama-sama dilakukannya observasi pada kelompok atau individu tertentu mengenai peristiwa tertentu.

B.   SARAN
Demikianlah makalah ini ditulis dengan segala keterbatasan yang ada. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari manapun datangnya selalu penulis terima dengan senang hati demi perbaikan kedepan. Akhirnya semoga pemikiran yang ada pada tulisan ini bias menjadi kontribusi pemikiran bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.
















DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjojo, Mukayat D. 2009. Metodologi penelitian dan penulisan karangan ilmiah. Yogyakarta : Liberty.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfa Beta.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih.  2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.    
Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers.
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.





[1] Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosoal dan Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007).hlm 57-58
[2] Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset,   2010).hlm 194
[3] Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009).hlm178-179
[4] Mukayat D. Brotowidjojo. Metodologi penelitian dan penulisan karangan ilmiah. (Yogyakarta : Liberty, 2009).hlm 69
[5] Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset,   2010).hlm 203-204
[6] Sumadi Suryabrata. Metodologi Penelitian. (Jakarta : Rajawali Pers, 2011).hlm 88
[7] Sugiyono. Metode penelitian pendidikan. (Bandung : Alfa Beta, 2013).hlm 114
[8] Sumadi Suryabrata. Metodologi Penelitian. (Jakarta : Rajawali Pers, 2011).hlm 92
[9] Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset,   2010).hlm 209
[10] Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009).hlm157-210
[11] Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosoal dan Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007).hlm 56-57
http://4.bp.blogspot.com/-7B72IuUfGyU/Trndh8Fl_eI/AAAAAAAAABo/1TUl1jRCgf8/s1600/alat-pengolahan-kimia-pertambangan-0.jpg
Masuk