Penelitian Eksperimen dan Non-Eksperimen
I.
PENDAHULUAN
Penelitian adalah suatu proses yang
dilakukan peneliti yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang
diajukan melalui prosedur ilmiah yang telah ditentukan. Dalam prosedur tersebut
terdapat suatu langkah inti dan yang paling penting yaitu mengumpulkan data.
Data itulah yang merupakan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
diajukan. Oleh karenanya pengumpulan data merupakan inti dari kegiatan
penelitian yang sebenarnya. Salah satu metode penelitian adalah eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih
dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Penelitian
eksperimen tidak hanya dilakukan pada bidang sains, tetapi sekarang bisa juga
digunakan dalam bidang ilmu sosial, humaniora, termasuk pendidikan, kurikulum
dan pembelajaran. Disamping adanya metode eksperimen ada juga metode penelitian
yang non-eksperimen. Data yang didapatkan dari penelitian non-eksperimen ini
berdasarkan data yang sebenarnya (apa adanya) tanpa adanya manipulasi suatu
data. Selanjutnya,
untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen dan penelitian
non-eksperimen, dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian eksperimen
dan penelitian non-eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Bagaimana
Pengertian Penelitian Eksperimen dan Penelitian Non-Eksperimen ?
B.
Apa
Saja Jenis-Jenis dari Penelitian Eksperimen dan Penelitian Non-Eksperimen ?
C.
Bagaimana
Perbedaan dan Persamaan antara Penelitian Eksperimen dan Non-Eksperimen ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penelitian Eksperimen dan Non-eksperimen
1.
Penelitian
Eksperimen
Menurut Yatim Riyanto (1996:
28-40) penelitian eksperimen merupakan penelitian sistematis, logis, dan teliti
di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen peneliti
memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimen, kemudian mengobservasi
pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut. Dalam
penelitian eksperimen, kontrol yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh
faktor lain sangat diperlukan, agar mendapatkan faktor-faktor yang benar-benar
murni dari faktor-faktor yang dimanipulasi tadi. Penelitian eksperimen
bertujuan :
1)
Menguji
hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
2)
Memprediksi
kejadian atau peristiwa didalam latar eksperimen.
3)
Menarik
generalisasi hubungan antar variabel.[1]
Penelitian eksperimen
(eksperiment research) merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang
paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan
sebab-akibat.[2]
Dalam penelitian eksperimen terdapat variabel bebas (independent variable)
dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas biasanya
merupakan variabel yang dimanipulasi secara sistematis. Dibidang pendidikan
diidentifikasi sebagai variabel bebas diantaranya termasuk metode mengajar,
macam-macam penguatan (reinforcement), frekuensi penguatan, sarana-prasarana
pendidikan, lingkungan belajar, materi belajar jumlah kelompok belajar, dan
sebagainya. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang diukur sebagai
akibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel terikat tergantung dari
variabel bebas. Yang sering dikelompokkan sabagai variabel terikat dibidang
pendidikan, misalnya hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian
siswa dan sebagainya.[3]
2.
Penelitian
Non-eksperimen
Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya
dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan
apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervensi) peneliti.[4]
Misalnya,
penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduran rasa tanggung
jawab.
B.
Jenis-Jenis
Penelitian Eksperimen dan Penelitian Non-eksperimen
1.
Jenis
Penelitian Eksperimen
Ada beberapa variasi atau jenis dari penelitian eksperimen, yaitu :
a.
Penelitian Pra-Eksperimen (Weak
Eksperiment)
Penelitian pra eksperimen adalah
penelitian eksperimen yang hanya mempergunakan kelompok eksperimen saja, tanpa
kelompok kontrol (pembanding) sampel subyek dipilih seadanya tanpa
mempergunakan randomisasi. Rancangan pra-eksperirnen yang sederhana ini berguna
untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Model ini
sebaiknya hanya digunakan untuk penelitian latihan. Tidak digunakan untuk
penelitian tesis, disertasi atau penelitian-penelitian yang hasilnya digunakan
untuk penentuan kebijakan, pengembangan ilmu dan sejenisnya.
b.
Penelitian
Eksperimen Murni (True Eksperiment)
Dalam eksperimen murni (true eksperiment) pengujian variabel
bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Subjek-subjek yang diteliti
dalam kedua kelompok tersebut diambil secara acak apabila subjek-subjek
tersebut memiliki karakteristik yang sama. Dalam pelaksanaan penelitian,
kesamaan karakteristik subjek tersebut memang dibuat sama atau disamakan.
Penyamaannya dilakukan melalui pengujian, umpamanya pengujian kecerdasan,
bakat, kecakapan, ketahanan fisik dll.[5]
Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan
adanya hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi
perlakuan. Contoh penelitian eksperimen murni adalah Penelitian untuk
menyelidiki efek program pencegahan penyalahgunaan obat terhadap sikap
murid-murid SLTP, dengan menggunakan kelompok eksperimen (yang diperkenalkan
dengan program itu), dan kelompok kontrol (yang tidak diperkenalkan dengan
program itu), dan dengan menggunakan rancangan pretest-posttest dimana hanya
separuh dari murid-murid itu cara random menerima pretest untuk menentukan
seberapa besarnya perubahan sikap itu dapat dikatakan oleh pretesting atau oleh
program pendidikan.[6]
c.
Penelitian
Eksperimen Semu (Quasy Eksperiment)
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari eksperimen
murni, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataannya
sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.[7]
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraaan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau
memanipulasikan semua variabel yang relevan. Contohnya: Penelitian untuk
menyelidiki efek dua macam cara menghafal dalam menghafal suatu daftar
kata-kata asing pada empat buah SMU pada menempatan murid-murid pada perlakuan
secara random atau mengawasi waktu-waktu pelatihannya secara cermat.[8]
d.
Penelitian
Eksperimen Subjek-Tunggal
Dalam penelitian eksperimen subjek-tunggal, subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu
orang, dua orang atau lebih. Nama subjek tunggal juga diambil dari cara hasil
eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual.
Pendekatan eksperimen dalam subjek-tunggal adalah meneliti individu dalam
kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dalam perlakuan dan akibatnya terhadap
variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut. [9]
2.
Jenis
Penelitian Non-Eksperimen
Adapun jenis dari penelitian non-eksperimen yaitu :
a.
Penelitian
Deskripsi
Penelitian deskripsi merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterprestasi objek dengan sesuai dengan apa adanya
(Best,1982:119). Penelitian ini juga disebut sebagai non-eksperimen, karena
pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel
penelitian. Dengan metode deskripsi, peneliti memungkinkan untuk melakukan
hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi dan
mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (West, 1982). Tujuan
utama penelitian ini menggamabarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
b.
Penelitian
Survey
Penelitian survey sebenarnya merupakan salah satu dari jenis penelitian
deskriptif (Cohen dan Nomion, 1982). Penelitian survey merupakan kegiatan
penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting
yaitu:
1)
Mendeskripsikan
keadaan alami yang hidup saat itu.
2)
Mengidentifikasi
secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan.
3)
Menetukan
hubungan sesuatu yang hidup diantara kejadian spesifik.
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk
opini dari sejumlah besar orang yang terhadap topik atau isu-isu tertentu.
c.
Penelitian
Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam
mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman
mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.
Penelitian tindakan merupakan mengembangan penelitian terpakai atau
apllied research, dalam hal ini peneliti bersifat sebagai :
1)
Pemeran
aktif kegiatan pokok.
2)
Agen
perubahan atau agent of change,
3)
Subjek
atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan
secara terencana oleh peneliti.
d.
Penelitian
Ex-postfacto
Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana
variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan
variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, keterikatan antar
variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan
variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut
ingin melacak kembali jika memungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya.[10]
e.
Penelitian
korelasional
Penelitian korelasional adalah menelitian yang akan melihat
hubungan antara variabel atau beberapa variabel denga variabel lain. Variabel
yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel prediktor atau variabel
bebas, sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel kriteria atau
variabel terikat. Penelitian korelasional merupakan salah satu bagian
penelitian expostfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan
variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan
variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi.
f.
Penelitian
kausal komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian diarahkan untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan
mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Penelitian
kausal-komparatif merupakan jenis penelitian expostfacto, yaitu bahwa
penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas
itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami. Semua kejadian yang
dipersoalkan sudah berlangsung lewat, sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukan treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen.[11]
C.
Perbedaan
dan Persamaan antara Penelitian Eksperimen dan Non-eksperimen
1.
Perbedaan
penelitian eksperimen dan non-eksperimen
Perbedaan
|
Eksperimen
|
Non-eksperimen
|
Tujuan
|
Meneliti
pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu perlakuan tertentu terhadap
gejala suatu kelompok tertentu dibanding kelompok lain dengan menggunakan
perlakuan yang berbeda.
|
Meneliti
keadaan suatu ciri atau kelompok tertentu tanpa adanya perlakuan.
|
Karakteristik
|
Memanipulasi
atau adanya treatment, mengontrol variabel.
|
Apa adanya, tidak
ada kontrol variabel.
|
Jenis
penelitian
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
2.
Persamaan
penelitian eksperimen dan non-eksperimen
Persamaan antara penelitian eksperimen dengan eksperimen
non-eksperimen adalah sama-sama melakukan observasi dan meneliti suatu keadaan
tertentu untuk mengetahui tentang peristiwa tertentu.
IV.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Penelitian
eksperimen (eksperimen research) merupakan pendekatan penelitian
kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk
menguji hubungan sebab-akibat.
2.
Penelitian
non-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap
sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa
ada manipulasi (intervensi) peneliti.
3.
Penelitian
eksperimen dibagi atas tiga jenis, yaitu:
a.
Penelitian pre eksperiment
adalah penelitian eksperimen yang hanya mempergunakan kelompok eksperimen saja,
tanpa kelompok kontrol (pembanding) sampel subyek dipilih seadanya tanpa
mempergunakan randomisasi.
b.
Eksperimen
murni (true eksperimen) yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi
perlakuan.
c.
eksperimen
semu (quasy eksperimen) yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraaan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan esperimen yang
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau
memanipulasikan semua variabel yang relevan.
d.
eksperimen
subjek tunggal untuk meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan
kemudian dalam perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam
kedua kondisi tersebut.
e.
Adapun
jenis penelitian non-eksperimen yaitu : penelitian deskripsi, penelitian
survey, penelitian tindakan, penelitian ex-postfacto, penelitian korelasional
dan penelitian kausal komparatif.
f.
Perbedaan
antara penelitian eksperimen dengan penelitian eksperimen dengan non eksperimen
dibedakan berdasarkan tujuan, karakteristik dan jenis penelitiannya. Adapun
persamaannya adalah sama-sama dilakukannya observasi pada kelompok atau
individu tertentu mengenai peristiwa tertentu.
B.
SARAN
Demikianlah makalah ini ditulis dengan segala keterbatasan yang
ada. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu
kritik dan saran dari manapun datangnya selalu penulis terima dengan senang
hati demi perbaikan kedepan. Akhirnya semoga pemikiran yang ada pada tulisan
ini bias menjadi kontribusi pemikiran bagi pengembangan pendidikan di
Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Brotowidjojo,
Mukayat D. 2009. Metodologi penelitian dan penulisan karangan ilmiah.
Yogyakarta : Liberty.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfa
Beta.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Sukmadinata,
Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta :
Rajawali Pers.
Zuriah,
Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
[1] Nurul Zuriah. Metodologi
Penelitian Sosoal dan Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007).hlm
57-58
[2] Nana Syaodih
Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2010).hlm 194
[3] Sukardi. Metodologi
Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009).hlm178-179
[4] Mukayat D.
Brotowidjojo. Metodologi penelitian dan penulisan karangan ilmiah.
(Yogyakarta : Liberty, 2009).hlm 69
[5] Nana Syaodih
Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Offset, 2010).hlm 203-204
[6] Sumadi
Suryabrata. Metodologi Penelitian. (Jakarta : Rajawali Pers, 2011).hlm
88
[7] Sugiyono.
Metode penelitian pendidikan. (Bandung : Alfa Beta, 2013).hlm 114
[8] Sumadi
Suryabrata. Metodologi Penelitian. (Jakarta : Rajawali Pers, 2011).hlm
92
[9] Nana Syaodih
Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2010).hlm 209
[10] Sukardi. Metodologi
Penelitian Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009).hlm157-210
[11] Nurul Zuriah.
Metodologi Penelitian Sosoal dan Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2007).hlm 56-57